Badal Haji – Apa erti sebenar “badal haji”? Dan bagaimanakah pandangan ulama mengenai status undang-undangnya?
Dalam artikel ini, kami ingin berkongsi panduan tentang pelaksanaan badal haji dan hikmah yang terkandung di dalamnya.
Pengertian Badal Haji
Dari aspek bahasa, istilah “badal haji” merujuk kepada seseorang yang mewakili orang lain. Secara istilah pula, badal haji merujuk kepada individu yang telah menunaikan ibadah haji untuk dirinya sendiri dan kemudian melakukan haji atas nama orang lain, sama ada individu tersebut telah meninggal dunia atau sedang sakit dengan tiada harapan untuk sembuh, sehingga mereka tidak mampu melaksanakan haji ke tanah suci, sama ada dengan bayaran atau tanpa bayaran.
Hukum Badal Haji
Pandangan umum para cendekiawan agama, hukum penggantian haji dalam Islam adalah disyariatkan. Justeru, ini dipertegaskan melalui hadis Rasulullah SAW yang menyatakan:
– حَدَّثَنَا مُوسَى بْنُ إِسْمَاعِيلَ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ أَبِي بِشْرٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ -رضي الله عنهما-: “أَنَّ امْرَأَةً مِنْ جُهَيْنَةَ جَاءَتْ إِلَى النَّبِيِّ -صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- فَقَالَتْ: إِنَّ أُمِّي نَذَرَتْ أَنْ تَحُجَّ فَلَمْ تَحُجَّ حَتَّى مَاتَتْ، أَفَأَحُجُّ عَنْهَا؟ قَالَ: نَعَمْ حُجِّي عَنْهَا، أَرَأَيْتِ لَوْ كَانَ عَلَى أُمِّكِ دَيْنٌ أَكُنْتِ قَاضِيَةً؟ اقْضُوا اللَّهَ، فَاللَّهُ أَحَقُّ بِالْوَفَاءِ”
Imam al-Bukhari meriwayatkan daripada Ibnu Abbas RA : Seorang wanita dari Juhainah datang menemui Rasulullah ﷺ dan berkata: “Sesungguhnya ibuku telah bernazar untuk menunaikan haji, apakah aku perlu menunaikan haji bagi pihaknya?”. Jawab Baginda : “Ya,tunaikanlah haji untuknya. Apa pandangan kamu kalau ibu kamu berhutang, apakah kamu perlu melunaskannya?”. Jawabnya : “Ya”. Sabda Baginda : “Tunaikanlah hutang Allah dan hutang Allah lebih berhak untuk dilunaskan. – (Hadis Riwayat Al-Bukhari, Ahmad, dan An-Nasaie)
Hadis ini menerangkan bahawa melaksanakan haji bagi seseorang yang telah meninggal dunia adalah sesuatu yang boleh dilakukan walaupun tidak ada wasiat khusus daripadanya untuk melaksanakannya.
Syarat Badal Haji
Syarat yang sah untuk mewakilkan haji adalah seperti berikut:
- Seseorang yang mampu untuk menjalankan haji sendiri tidak layak untuk mewakilkan haji.
- Upah haji boleh diberikan kepada individu yang tidak sembuh dari penyakit, lumpuh, atau yang telah meninggal dunia.
- Mewakilkan haji tidak sah bagi individu yang miskin kerana kekurangan wang. Ia hanya dibenarkan bagi individu yang lumpuh, sakit, atau tidak mampu sembuh dari penyakit mereka.
- Seseorang tidak boleh mewakilkan haji bagi orang lain kecuali setelah dia menunaikan haji untuk dirinya sendiri.
- Wanita boleh mewakilkan haji untuk lelaki dan sebaliknya.
- Apabila seseorang meninggal dunia dan meninggalkan harta, adalah wajar untuk menggunakan wang itu untuk membayar upah kepada individu lain, sama ada melalui wasiat atau tidak.
- Sebaiknya, haji itu dilakukan oleh anak, ahli keluarga, atau saudara terdekat individu tersebut. Jika dilakukan oleh orang lain, maka itu adalah sah.
- Individu yang diberi amanah untuk mewakilkan haji tidak boleh mewakilkan tanggungjawab tersebut kepada orang lain kecuali dengan kebenaran daripada pemberi amanah dan dengan persetujuannya.
- Penting untuk mewakilkan haji kepada individu yang baik, jujur, amanah, dan berpengetahuan untuk melaksanakan tugas mewakili haji tersebut.
Syarat Melakukan Upah Haji
Untuk sesiapa yang ingin menjalankan ibadah haji sebagai wakil, terdapat beberapa syarat yang perlu dipenuhi:
- Sudah baligh.
- Memiliki akal yang siuman.
- Tidak pernah menjalankan haji untuk diri sendiri sebelum ini.
- Bertekad untuk menjalankan haji bagi orang yang diniatkan.
- Bertekad untuk berihram di miqat yang ditetapkan bagi orang yang diniatkan.
- Mendapat kebenaran daripada individu yang diwakilkan sekiranya haji diniatkan untuk seseorang yang masih hidup.
Kepentingan Badal Haji Dalam Kehidupan
Memberi peluang kepada mereka yang sakit atau telah meninggal dunia untuk menjalankan ibadah haji merupakan satu bentuk kebaikan yang besar. Ini kerana mereka yang berada dalam keadaan itu tidak mampu melakukannya sendiri, dan inilah yang memberi kita peluang untuk membantu mereka mewujudkan impian mereka.
Selain itu, tindakan ini juga dapat mengeratkan hubungan silaturrahim antara ahli keluarga. Dengan bersama-sama membantu mereka yang memerlukan, kita tidak hanya menunjukkan kasih sayang dan perhatian, tetapi juga membina keakraban di kalangan keluarga.
Menolong golongan yang tidak mampu juga membawa manfaat lain, iaitu menanamkan rasa prihatin dalam diri kita. Apabila kita berusaha membantu mereka yang kurang bernasib baik, kita menjadi lebih peka terhadap keperluan orang lain dan belajar untuk menghargai segala nikmat yang kita miliki.
Selain itu, tindakan ini juga dapat memupuk semangat kerjasama dan tolong-menolong dalam menjalankan ibadah. Dengan membantu satu sama lain, kita dapat melaksanakan tugas-tugas agama dengan lebih mudah dan bertenaga, serta meningkatkan keberkatan dalam ibadah yang kita lakukan.
Hikmah Melakukan Ibadah Haji
Melaksanakan ibadah haji bukan sekadar perjalanan fizikal ke Mekah, tetapi ia juga membawa berbagai hikmah dan manfaat yang mendalam, baik dari segi spiritual maupun sosial. Beberapa di antaranya termasuk:
- Penyucian Dosa
Menurut ajaran Islam, salah satu kelebihan besar haji adalah kemampuannya untuk membersihkan dosa. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW menyatakan bahwa orang yang melaksanakan haji dan menjauhi perbuatan dosa sepanjang proses haji akan kembali seperti bayi yang baru lahir, suci dari dosa. - Menguatkan Kehubungan dengan Allah
Ketika menjalankan haji, seorang Muslim terlibat dalam berbagai bentuk ibadah yang semuanya bertujuan untuk memperkuat ikatan spiritual mereka dengan Allah. Ini termasuk tawaf, sa’i, dan berdiri di Arafah. Semua ini mengingatkan umat Islam tentang kebesaran dan keesaan Allah, serta membantu mereka untuk memperdalam hubungan rohani mereka. - Meningkatkan Kesabaran dan Ketaatan
Haji adalah perjalanan yang menguji baik secara fisik maupun emosional. Oleh karena itu, menjalankan ibadah haji dapat membantu seseorang meningkatkan tingkat kesabaran dan ketaatan mereka. Proses haji juga mengajarkan nilai-nilai pengorbanan, kesederhanaan, dan arti dari hidup yang lebih berfokus pada tujuan spiritual. - Memperkokoh Rasa Persaudaraan dan Kesetaraan
Salah satu hikmah besar dari haji adalah memperkokoh rasa persaudaraan dan kesetaraan di kalangan umat Islam. Semua jamaah haji mengenakan pakaian ihram yang sederhana dan seragam, tanpa memandang status sosial atau kekayaan, hal ini menegaskan bahwa di hadapan Allah, semua manusia adalah sama. - Mengenang Sejarah Islam
Ibadah haji mengikuti jejak Nabi Ibrahim AS, isterinya Hajar, dan putranya Ismail. Ini merupakan cara bagi umat Islam untuk mengenang dan merenungkan sejarah serta warisan Islam, serta mengambil pelajaran dari kisah-kisah mereka yang inspiratif. - Refleksi Diri
Haji memberikan kesempatan bagi individu untuk merenung dan melakukan introspeksi diri. Mereka dapat memikirkan jalan hidup mereka, pencapaian yang sudah mereka raih, dan aspirasi untuk masa depan dalam konteks iman dan ketakwaan.
Kesimpulan
Artikel bacadoa.my menyampaikan bahwa, Badal haji merujuk kepada tindakan mewakilkan individu lain untuk menjalankan ibadah haji bagi orang yang tidak mampu melakukannya sendiri disebabkan kematian atau penyakit yang tidak dapat sembuh.
Pendapat ulama menyatakan bahawa badal haji adalah disyariatkan dalam Islam, dengan syarat individu yang diwakilkan mempunyai kemampuan untuk menjalankan haji sendiri dan mendapat persetujuan dari yang diwakilkan. Pelaksanaan badal haji membawa manfaat seperti penyucian dosa, peningkatan hubungan dengan Allah, dan memperkukuh persaudaraan di kalangan umat Islam.
