√ Sayyidul Istighfar: Panduan Bacaan dan Keutamaan

Sayyidul Istighfar – Ramai orang mungkin sudah mengenali istilah “istighfar,” yang merujuk kepada permohonan ampun dari Allah.

Namun, mungkin masih ada yang belum tahu tentang “sayyidul istighfar,” yang merupakan doa istighfar yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW kepada umatnya. Apa yang dimaksudkan dengan sayyidul istighfar? Marilah kita ikuti perkongsian ini hingga ke akhir.

Bacaan sayyidul istighfar

Allaahumma Anta Rabbii Laa ilaaha illaa Annta Kholaq-tanii Wa Anaa ‘Abduka Wa Anaa ‘Ala ‘Ahdika Wawa’ Dika Mas-tatha’-tu Auudzu-bika Min Syarrimaa Sona’-tu Abuu-U Laka Bini’matika ‘Alayya Wa Abuu-U Bidzanmmbi, Faghfirlii Fainnahu Laa Yagh-Firudz-zunuuba Illaa Annta.

Maksudnya:

“Ya Allah, Engkaulah Tuhanku, tidak ada Tuhan kecuali Engkau, Engkau telah menciptakan aku dan aku adalah hambaMu, dan hamba pasti menuruti ketentuan-ketentuanMu, janji-janjiMu sesuai kemampuanku. Aku meminta penjagaanMu dari buruknya segala perbuatanku, aku mengakui segala nikmat yang Engkau berikan dan mengakui adanya dosa-dosa yang aku lakukan. Tidak ada yang mengampuni dosa-dosa kecuali engkau”.

Maksud Istighfar

Maksud istighfar adalah:

Meliputi proses merendahkan hati, jiwa, dan pikiran kita kepada Allah, dengan tujuan memohon pengampunan atas segala dosa dan kesalahan yang telah kita lakukan.

Setelah menunaikan Solat Sunat Taubat, sangat dianjurkan untuk melibatkan diri dalam membaca istighfar secara berlimpah-limpah serta memohon ampun kepada Allah SWT.

Penting untuk mengucapkan istighfar dengan penuh perasaan dan kesadaran akan maknanya, yaitu memohon kepada Allah agar Dia mengampuni dosa-dosa yang telah terjadi.

Namun, janganlah hanya sekadar menjadi kata-kata di bibir kita. Maknanya, meskipun bibir mengucapkan istighfar, hati kita juga harus sungguh-sungguh berniat untuk meninggalkan perbuatan maksiat.

Amalan istighfar yang benar melibatkan keterlibatan hati, menjadikannya sebagai usaha tulus untuk kembali mendekatkan diri kepada Allah dan memperbaiki diri kita secara keseluruhan. Dengan merenungkan dan mengamalkan makna istighfar, kita dapat memperkuat hubungan rohaniah dengan Allah dan mengarahkan diri kita ke jalan yang lebih baik.

Keutamaan Beristighfar

Istighfar dalam pengertian (Bahasa Arab: إستغفار) bermaksud memohon ampunan atas segala dosa yang dilakukan oleh seorang hamba dengan niat untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut.

Dalam kehidupan kita, kita seharusnya sering beristighfar kepada Allah SWT, yaitu memohon ampunan atas segala dosa dan kesalahan yang kita lakukan.

Nabi SAW juga sangat mencontohkan istighfar, meskipun dia adalah seorang yang telah diampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang. Dia tidak pernah meninggalkan amalan istighfar.

Dalam sebuah hadis, diceritakan bahwa Nabi SAW melakukan istighfar lebih dari 70 kali sehari, sebagaimana yang diriwayatkan dalam Sahih Imam al-Bukhari:

Dari Abu Hurairah RA, bahwa beliau mendengar Rasulullah SAW bersabda:

وَاللَّهِ إِنِّي لَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِي اليَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً

Maksudnya:

“Demi Allah, sesungguhnya aku beristighfar kepada Allah dan memohon ampun kepada-Nya setiap hari lebih daripada 70 kali”. 

[Riwayat al-Bukhari (6307)]

Ini menggariskan betapa pentingnya amalan istighfar dalam kehidupan sehari-hari kita. Selain istighfar, janganlah kita melupakan taubat nasuha yang juga perlu disertai.

Taubat nasuha merupakan tindakan bertaubat yang tulus dan ikhlas kepada Allah SWT. Ia melibatkan penyesalan yang mendalam atas dosa-dosa yang telah dilakukan, serta tekad yang kuat untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut. Taubat nasuha juga melibatkan niat yang tulus untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dalam Islam, taubat nasuha dianggap sebagai salah satu jalan untuk mendapatkan pengampunan Allah SWT. Allah adalah Maha Pengampun dan Maha Penyayang, dan Dia senantiasa membuka pintu taubat kepada hamba-Nya yang bertaubat dengan ikhlas. Taubat nasuha adalah bukti kesungguhan kita dalam berusaha memperbaiki diri dan kembali kepada jalan yang benar.

Oleh itu, selain beristighfar, kita juga harus senantiasa membuka pintu taubat nasuha dalam hidup kita. Melalui taubat nasuha, kita dapat membersihkan diri dari dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan, serta memperbaiki hubungan kita dengan Allah SWT. Semoga kita senantiasa diberi kemampuan untuk beristighfar dan bertaubat nasuha, sehingga dapat menjalani kehidupan yang lebih bermakna dan beroleh rahmat dari Allah SWT.

Hadith Berkenaan Sayyidul Istighfar

Maksud Sayyidul Istighfar ialah Penghulu Segala Istighfar.

Daripada Syaddad bin Aus RA, bahawa Nabi SAW bersabda:

سَيِّدُ الِاسْتِغْفَارِ أَنْ تَقُولَ: اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لاَ إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ

Maksudnya: 

“Sayyid al-Istighfar hendaklah kamu mengucapkan: Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada Ilah yang berhak disembah dengan benar melainkan Engkau. Engkau yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu. Aku di atas perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku kepada-Mu, maka ampunilah aku. Ini kerana, tiada yang dapat mengampuni dosa melainkan Engkau”. 

[Riwayat al-Bukhari (6306)]

Baca juga: TAKBIR RAYA LENGKAP: Aidilfitri, Aidiladha, Rumi, Waktu.

Kelebihan Sayyidul Istighfar

Banyak manfaat dan faedah dari amalan istighfar, dan salah satu manfaat yang paling nyata dan diketahui oleh semua orang adalah mendapatkan maghfirah atau pengampunan dari Allah SWT.

1. Dijamin Dimasukkan ke Surga

Salah satu zikir yang diajarkan oleh Rasulullah SAW yang dibaca setiap pagi dan petang adalah Sayyidul Istighfar (penghulu istighfar).

Barangsiapa yang membaca Sayyidul Istighfar dan meninggal pada hari itu, baik pada pagi atau petang, dijanjikan tempat di syurga, seperti yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari.

Jika seseorang mengucapkannya pada pagi hari dengan keyakinan, dan meninggal sebelum petang, dia akan termasuk di antara penghuni syurga. Dan jika seseorang mengucapkannya pada petang hari dengan keyakinan, dan meninggal sebelum pagi, dia juga akan termasuk di antara penghuni syurga.

(Riwayat Imam al-Bukhari)

2. Meringankan Kesulitan dalam Hidup

Dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa yang secara istiqamah (terus menerus) beristighfar, Allah akan membukakan jalan keluar bagi setiap kesulitan, memberikan kelonggaran dalam setiap kegelisahan, dan Allah akan memberikan rezeki daripada arah yang tidak disangka-sangka.”

(Riwayat Abu Daud)

Menurut beberapa ulama, meskipun hadis ini memiliki keraguan dalam sanadnya, tetapi maknanya sejalan dengan apa yang disebutkan dalam Al-Qur’an tentang taqwa dalam surah Al-Thalaq ayat 2-3 dan tentang istighfar sebagai penyebab rezeki dalam surah Nuh ayat 10-12.

3. Terhindar dari Bencana

Istighfar juga berfungsi untuk menghindarkan dari azab dan bencana yang dapat menimpa.

Allah SWT berfirman:

“Dan Allah tidak akan mengazab mereka ketika kamu berada di antara mereka. Dan Allah tidak akan mengazab mereka ketika mereka meminta ampun.”

(Surah Al-Anfal ayat 33)

Dengan kata lain, istighfar berfungsi sebagai penghalang murka Allah.

4. Memperbanyak Rezeki

Istighfar juga dapat meningkatkan rezeki.

Dengan mengucapkan istighfar dengan tulus dan khusyuk, Allah SWT akan mengirimkan hujan rahmat dari langit, yang membawa berkah bukannya bencana.

Hujan tersebut akan menyuburkan tanaman dan menghasilkan buah-buahan yang melimpah ruah. Sungai-sungai akan mengalir dengan deras, dan sumber air akan mudah ditemukan.

Selain itu, istighfar juga akan mendatangkan kebahagiaan di dunia dan akhirat, dengan memberikan anak-anak yang sehat, pintar, dan saleh.

Firman Allah SWT:

“Kemudian aku (Nuh) berkata kepada mereka: ‘Mintalah ampun kepada Tuhanmu; sesungguhnya Dia Maha Pengampun. Dia akan mengirimkan hujan deras dari langit untukmu, dan Dia akan memberikan kekayaan dan anak-anak kepada kamu, serta mengadakan taman-taman dan mengalirkan sungai-sungai untuk kamu.'”

(Surah Nuh ayat 10-12)

Dengan demikian, jelaslah bahwa istighfar dapat memperbanyak rezeki.

Hadis dari Ibnu Abbas juga menyebutkan:

“Barangsiapa yang secara terus menerus membaca istighfar, Allah SWT akan memberikan jalan keluar dari setiap kesulitan, memberikan kelonggaran dari setiap kegelisahan, dan memberikan rezeki yang tak terduga.”

(HR. Abu Daud dan Ibnu Majah)

Dalam Islam, istighfar memiliki manfaat yang mendalam dan luas, bukan hanya untuk mendapatkan pengampunan, tetapi juga sebagai sarana untuk melindungi diri dari bencana, meningkatkan rezeki, dan mendapatkan keberkahan. Dengan merutinkan amalan istighfar, kita mendekatkan diri kepada Allah SWT dan merasakan berkah-Nya dalam kehidupan sehari-hari.

5. Diberi Keampunan Dosa oleh Allah

Setiap manusia tak terhindar dari melakukan dosa dan kesalahan dalam hidupnya. Kita semua memiliki kelemahan dan ketidaksempurnaan. Oleh karena itu, sebagai hamba Allah, tugas kita adalah memohon ampun atas dosa-dosa yang kita lakukan.

Allah berfirman, “Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya kamu semua pasti berbuat dosa, kecuali orang yang Aku pelihara. Maka mintalah ampun kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampuni kamu. Dan barangsiapa yang meyakini bahwa Aku memiliki kemampuan untuk mengampuni dosa-dosanya, maka Aku akan mengampuninya, dan Aku tidak peduli seberapa besar dosanya.”

(Hadis Riwayat Ibnu Majah, Tirmidzi)

6. Dikabulkan Segala Hajat

Kisah tentang Imam Ahmad bin Hanbal dan seorang tukang roti mengingatkan kita bahwa memiliki keyakinan dan kepercayaan kepada Allah SWT dengan rajin beristighfar adalah kunci untuk doa-doa kita dikabulkan dengan mudah.

Seseorang yang secara teratur beristighfar dan memohon ampunan, hatinya menjadi suci dari noda dosa. Oleh karena itu, doa-doanya lebih mudah dikabulkan oleh Allah karena kedekatannya dengan-Nya.

7. Memperkuat Ketahanan Rohani

Dalam suatu hadis, diceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW beristighfar lebih dari 70 kali sehari, seperti yang diriwayatkan dalam Sahih Imam al-Bukhari:

Dari Abu Hurairah RA, bahawa beliau mendengar Rasulullah SAW bersabda:

وَاللَّهِ إِنِّي لَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِي اليَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً

Maksud doa:

“Demi Allah, sungguh aku beristighfar kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya lebih dari 70 kali setiap hari.”

– (Hadis Riwayat al-Bukhari, 6307)

Kekuatan rohaniah atau kekuatan internal lebih kuat dari kekuatan fisik. Nutrisi untuk kekuatan internal adalah dengan berzikir, berselawat, dan beristighfar.

8. Menenangkan Hati yang Marah

Kemarahan adalah seperti api yang berasal dari ciptaan setan. Sifat marah memberikan kesempatan bagi iblis untuk menguasai manusia. Oleh karena itu, rajin beristighfar dapat melindungi kita dari godaan setan dan rekannya.

Baca juga: Doa Majlis Perkahwinan Rumi & Doa untuk Pengantin.

Penutup

Salah satu syarat penting dalam istighfar yang sah adalah taubat nasuha atau taubat yang tulus dan ikhlas.

Ini bermakna kita perlu menghentikan semua perbuatan maksiat dan merasa sungguh-sungguh menyesal atas segala dosa dan kesalahan yang pernah kita lakukan.

Dengan kata lain, seseorang yang mengucapkan istighfar atau bertaubat haruslah memiliki tekad yang kuat untuk tidak melibatkan diri dalam perbuatan maksiat atau dosa lagi. Ini adalah janji yang diberikannya kepada Allah dan kepada dirinya sendiri.

Taubat nasuha melibatkan pemutusan hubungan dengan perbuatan yang menyimpang dari ajaran agama dan mengarahkan diri kepada jalan yang benar. Ini melibatkan perasaan penyesalan yang mendalam atas dosa-dosa yang telah dilakukan, serta komitmen untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut.

Dalam Islam, taubat nasuha adalah bukti kesungguhan seseorang dalam bertaubat kepada Allah SWT. Dengan taubat yang tulus dan ikhlas, kita dapat memperbaiki hubungan kita dengan Allah dan memulai lembaran baru dalam menjalani kehidupan yang lebih baik dan lebih mendekatkan diri kepada-Nya.

Firman Allah SWT:

Dan juga orang-orang yang apabila melakukan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka segera ingat kepada Allah, lalu memohon ampun akan dosa mereka dan memang tidak ada yang mengampunkan dosa-dosa melainkan Allah, dan mereka juga tidak meneruskan perbuatan keji yang mereka telah lakukan itu, sedang mereka mengetahui (akan salahnya dan akibatnya).”

(Surah All-Imran ayat 135)

Saya berharap panduan ini memberikan manfaat kepada semua pembaca.